JAM SLAPIA YANG UNIK

JAM SLAPIA YANG UNIK
JUAL JAM SLAPIA UNIK

Jumat, 24 Desember 2010

Kemelaratan Bagi Petani Kecil di Balik Kenaikan Produktivitas Padi

Share       Produktivitas padi sawah yang cukup tinggi, dibarengi harga jual gabah yang bagus dalam waktu dua tahun terakhir membawakan berkah keberuntungan bagi petani padi, yang berakibat pula terhadap kenaikan kesejahteraan petani.
      Betulkah hal tersebut terjadi pada seluruh petani padi di perdesaan? Jawabannya ternyata terbagi dua: ya, bagi sebagian kecil, dan tidak bagi sebagian besar petani. Walaupun jawaban tersebut sudah dapat diduga sebelumnya, namun anatomi mengapa demikian dan berapa pendapatan petani dari usaha tani produksi padi sawah, menarik untuk diketahui.
 Selanjutnya

Minggu, 30 Mei 2010

BERTANAM SAYURAN SECARA VERTIKULTUR

Share



PENGERTIAN

Istilah vertikultur berasal dari 2 kata, yaitu vertical dan culture. Dalam dunia bercocok tanam, vertikultur diartikan sebagai teknik budidaya tanaman secara vertikal sehingga penanamannya dilakukan dengan menggunakan sistem bertingkat dan tidak memerlukan lahan yang luas.

Adapun jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan secara vertikultur biasanya adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek, atau tanaman semusim seperti sayuran, dan memiliki sistem perakaran yang tidak terlalu luas.

Ada beberapa tipe rak vertikultur yang umum dipakai seperti berbentuk persegi panjang, segitiga berjenjang atau seperti anak tangga. Dapat pula digantung di langit-langit atau atap kamar.


BAHAN YANG DIPERLUKAN

1. Pipa paralon

2. Gergaji besi

3. Penggaris atau meteran

4. Lampu teplok

5. Kayu bulat

6. Pupuk kompos/kandang

7. Tanah gembur

8. Kotak semai untuk benih

MENANAM SAYUR DI PIPA PARALON

1. Siapkan pipa paralon berdiameter 4 cm (paralon jangan terlalu tebal)

2. Ukur terlebih dahulu jarak lubangnya, misalnya 10 – 15 cm

3. Tandai silang dengan pensil sepanjang 10 cm

4. Dari batas 10 cm tersebut, ukur naik 10 cm

5. Lakukan hal yang sama hingga ujung paralon

6. Gergajilah setiap tanda silang dengan lebar 10 cm

7. Siapkan lampu teplok

8. Paralon yang sudah digergaji dipanaskan dengan lampu teplok

9. Bila sudah agak lembek, segera tekan ke dalam dengan besi atau kayu bulat

10. Bagian atas ditekan ke dalam untuk menahan tanah/akar tanaman

11. Bagian bawah ditekan keluar

12. Agar dapat berdiri tegak bagian bawah dapat dicor permanen atau dapat pula diberi pemberat semen dengan wadah kaleng atau pot

13. Kemudian pipa paralon diberi media tanam yang telah disiapkan hingga penuh

14. Vertikultur telah siap ditanami. Vertikultur ini dapat diangkat dan dipindah-pindah sesuai dengan tempat yang diinginkan.


MEDIA TANAM

Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran pasir, tanah gembur, pupuk kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1 dan bisa ditambahkan pupuk urea. Selain pupuk kompos, pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk kandang.


CARA BERTANAM VERTIKULTUR

1. Masukkan media tanam dari ujung paralon/setiap lubang paralon

2. Buat lubang tanam

3. Semai benih yang perlu disemai di tempat lain

4. Tanamlah tanaman hasil semai atau tanaman mini

5. Lakukan penyiraman yang cukup dan lakukan pengontrolan terhadap hama dan penyakit.

Untuk tanaman yang tidak membutuhkan banyak air dan banyak sinar matahari, dapat ditanam di lubang atas dan tanaman yang membutuhkan banyak air di bagian bawah.

Lakukan penambahan media (kompos atau tanah gembur) di setiap lubang apabila media tanahnya berkurang.


PEMUPUKAN

Sebaiknya pupuk yang digunakan adalah pupuk organik, seperti pupuk kompos atau pupuk kandang. Agar buah tidak mudah rontok, dapat digunakan KCl sebanyak 1 sdt atau 1 sdm tergantung ukuran tanaman. Sebaiknya KCl diberikan setiap 5 - 6 bulan sekali.


PENGENDALIAN HAMA

Hama yang umum menyerang adalah belalang dan ulat daun. Insektisida yang dapat digunakan salah satunya adalah Diazinon 60 EC, dengan dosis 2 cc/liter air.

Sebaiknya dua minggu sebelum masa panen jangan menggunakan obat/racun pestisida.


PANEN DAN PASCA PANEN

Tanaman sawi atau selada dapat dipanen pada umur 40 hari, sedangkan bayam dapat dipetik pada hari ke-28. Pemanenan sayuran biasanya dilakukan dengan sistem cabut akar (sawi, bayam, seledri, kemangi, selada, kangkung, dan sebagainya)

Setelah 2-3 kali panen media tanam dapat diganti. Bila usia tanaman 30-40 hari maka penggantian media dilakukan setelah 2-3 kali panen. Sedangkan bila usia tanaman 60 hari, maka penggantian media dilakukan setelah 1 kali panen.


PENYEMAIAN BENIH SEDERHANA

Petani vertikultur juga dapat menyediakan bibit sendiri. Dengan penyemaian sederhana yang diambil dari tanaman yang telah mampu menghasilkan bibit. Caranya yaitu dengan membiarkan buah matang/setengah kering di pohon. Lalu bijinya dikeringkan dengan cara dijemur. Untuk benih tanaman semusim, pilih yang bentuknya bagus dan tidak cacat, serta tenggelam pada saat direndam dalam air.

Wadah kotak kayu, kotak plastik persegi empat atau polybag kecil sangat baik dipakai sebagai tempat persemaian.


                                  Sumber : Vidia THL-TB PP Jakarta - Pusat

Rabu, 26 Mei 2010

BUDIDAYA TANAMAN CABAI DALAM POLYBAG/POT ( Capsicum sp )

Share Lanjutan.........    

PEMBIBITAN
  1. Benih yang telah berkecambah / bibit telah yang berumur 10-14 hari dapat dipindahkan ke tempat pembibitan
  1. Pindahkan bibit ke dalam  polybag berukuran 8 x 9 cm sebagai wadah pembibitan. Sebelumnya pot/polybag telah diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1
  2. Pada saat bibit dipindahkan, tanah sekitar akar ditekan-tekan agar padat dan bibit dapat berdiri tegak. Kemudian letakkan bibit di tempat teduh dan disiram secukupnya agar kelembaban media terjaga
  3. Bibit dapat ditanam di polybag/pot setelah berumur 30 – 40 hari.
  
     PERSIAPAN MEDIA TANAM
  1. Siapkan polybag/pot dengan diameter 15 - 20 cm sebagai tempat penanaman
  1. Masukkan media tanam  ke dalamnya berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 sebanyak 1/3 volume polybag/pot. Tambahkan pupuk buatan sebagai pupuk dasar, yaitu 10 gr SP 36, 5 gr KCl, dan 1/3 bagian dari campuran 10 gr Urea + 20 gr ZA untuk setiap  tanaman (2/3 sisanya digunakan sebagai pupuk susulan)
  2. Kemudian  siramkan air ke dalam media agar pupuk larut dalam tanah.
     PENANAMAN
  1. Pilih bibit cabai yang baik, yaitu yang pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat/terkena hama dan penyakit
  1. Tanam bibit tersebut di polybag/pot penanaman
  2. Tanam bibit tepat di tengah, lalu tambahkan media tanam hingga mencapai sekitar 2 cm dari bibir polybag/pot
  3. Padatkan permukaan media tanam dan siram dengan air lalu letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
      PEMELIHARAAN
  1. Lakukan penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembaban media (dilakukan 2–3 kali sehari, tergantung kelembaban)
  1. Lakukan pemupukan susulan (Umur 30 hari setelah tanam /HST : 5 gr KCl per tanaman dan Umur 30 dan 60 HST masing-masing 1/3 bagian dari sisa campuran Urea dan ZA pada saat pemupukan dasar
  2. Lakukan perompesan/pembuangan cabang daun di bawah cabang utama dan buang bunga yang pertama kali muncul.
      PEMASANGAN AJIR
Ajir dipasang dengan tujuan untuk menopang tanaman sewaktu berbuah lebat. Ajir dibuat dari bilah bambu setinggi        ± 125 cm, lebar 4 cm, dan tebal 2 cm. Pemasangan ajir dilakukan pada usia tanaman 1 bulan.
     PENGENDALIAN HPT
  1. Untuk mengendalikan hama lalat buah yang menyebabkan busuk buah, dapat diberikan perangkap dengan menggunakan Antraxtan
  1. Untuk mengendalikan serangga penghisap daun seperti thrips, aphid dapat menggunakan insektisida seperti Curacron
  2. Untuk mengendaliakan penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan dapat menggunakan fungisida seperti Antracol
Dosis dan aplikasi obat-obatan tersebut dapat dilihat pada label pemakaian
      PANEN
Cabai dapat dipanen pada umur sekitar 80 HST. Pemetikan cabai dapat dilakukan 1-2 kali seminggu disesuaikan dengan kebutuhan.
Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar percabangan/tangkai tanaman tidak patah.
 Sumber : Vidia ( Thl _tbppJakarta-Pusat)

BUDIDAYA TANAMAN CABAI DALAM POLYBAG/POT ( Capsicum sp )

Share       PENDAHULUAN                                                
    Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan dengan nama ilmiah Capsicum sp. Tanaman cabai memiliki banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buah. Pada umumnya masyarakat hanya mengenal beberapa jenis saja, yaitu  cabai besar, cabai keriting, cabai rawit, dan paprika.
    Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya Kalori,Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C. 

    SYARAT TUMBUH   
      Pada umumnya cabai dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 2.000 meter dpl. Cabai dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27o C dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi. 

      TEKNIS PENYIAPAN BENIH
        Benih dapat dibuat sendiri dengan cara, memilih buah cabai yang matang (merah), bentuk sempurna, segar, tidak cacat, dan tidak terserang penyakit. Kemudian keluarkan bijinya dengan mengiris buah secara memanjang. Cuci biji lalu keringkan. Kemudian pilih biji yang bentuk, ukuran, warna seragam, permukaan kulit bersih, tidak keriput dan tidak cacat. Bila kesulitan membuat sendiri, benih dapat dibeli di toko pertanian setempat.  

        PERSIAPAN TANAM
          Benih yang akan ditanam, diseleksi dengan cara merendam dalam air, biji yang terapung dibuang. Sebelum persemaian ditanam di tempat yang permanen, sebaiknya benih disemai terlebih dahulu dalam wadah semai yang dapat berupa bak plastik atau kayu dengan ketebalan ± 10 cm yang telah dilubangi bagian dasarnya untuk pengaturan air (drainase). Adapun langkah-langkah untuk persiapan tanam, sebagai berikut :
          1. Siapkan media tanam dalam wadah semai  berupa tanah  pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 (Penyiapan media tanam ini dapat dilakukan 1 (satu) minggu sebelum penyemaian benih)
          2. Benih yang akan ditanam sebelumnya direndam terlebih dahulu dalam air hangat (50o Celcius) selama ± 24 jam
          3. Benih ditebar secara merata pada media persemaian dengan jarak antar benih 5 x 5 cm. Hal ini dilakukan agar pada saat pemindahan tanaman, akar tidak rusak
          4. Taburkan selapis tipis tanah di atas benih yang telah ditaburkan. Letakkan wadah semai tersebut di tempat yang teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media persemaian tetap lembab.                                                                                                                                                           Bersambung........................                                                                                                                                                                         sumber : Vidia ( thl tbpp Jakarta-Pusat)


          Selasa, 02 Februari 2010

          TIPS MENGUJI MINYAK ASIRI

          Share
            
          Jarwo susilo, pengepul minyak nilam di banyumas, Jawa Tengah kerap tertipu Minyak yang dia beli dari pengepul bercampur dengan DOP(diocthyl phthalate) alis bahan pelentur plastik. Ia memang jarang menguji minyak asiri di bawah gas Kromatografi. Meski tidak memiliki alat mutkhir itu, Tarno manager PT Nilam Wangi tidak pernah tertipu ketika membeli minyak asiri.............selanjutnya

          Jumat, 29 Januari 2010

          selamat, telah mulai tayangnya blog fk thl tb pp dki jakarta

          Share

               selamat, untuk kawan2 thl tb pp dki jakarta atas terselesaikannya blog forum komunikasi DKI Jakarta, buat kawan2 yang mau meng informasikan wilayah kerja dan hasil2 yang telah dicapai selama ini kirimkan segera..........
          by :disex

          SEKILAS PANDANG THL -TB PENYULUH PERTANIAN

          Share
                Pada tanggal 11 Juni 2005 Presiden RI telah mencanangkan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) sebagai salah satu Triple Track Strategy dari Kabinet Indonesia bersatu dalam rangka pengurangan kemiskinan dan pengguran serta peningkatan daya saing ekonomi nasional dan menjaga kelestarian sumberdaya pertanian, perikanan, dan kehutanan.
                Arah RPPK mewujudkan pertanian tangguh untuk pemantapan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani. Untuk itu diperlukannya dukungan sumberdaya manusia berkualitas melalui penyuluhan pertanian dengan pendekatan kelompok yang dapat mendukung system agribisnis berbasis pertanian ( tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan). Sehubungan dengan itu perlu dilakukan pembinaan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan kelompok menjadi kelompok yang kuat dan mandiri untuk meningkatan pendapatan petani dan keluarganya.
                 Dengan latar belakang permasalahan yang ada saat itu dan berkurangnya tenaga penyuluh pertanian PNS baik yang sudah pensiun ataupun beralih tugas ke bidang lain, Pemerintah melalui Departemen Pertanian merekrut THL – TB Penyuluh pertanian. Adapun tugas THL – TB Penyuluh pertanian adalah sebagai fasilisator agribisnis kepada petani melalui kelompok tani agar petani bisa mengakses informasi pasar, sumber daya dan teknik – teknik budidaya pertanian yang baik dan benar.